Memahami BAB pada bayi sangatlah penting untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi terutama sistem pencernaannya. Tentang kondisi tinja pada bayi masa asi eksklusif ini sering membingungkan bagi para Bunda karena bentuk, warna serta frekuensinya pun berubah-ubah seiring bertambahnya usia bayi.
Nah bagaimana sebenarnya jenis BAB selama masa ASI ekslusif ? Berikut beberapa penjelasannya :
Hari pertama setelah kelahiran
Warna pertama BAB bayi baru lahir ini gelap kehitaman, lengket, namun tidak berbau. Tinja ini disebut mekonium. Apa mekonium itu? Mekonium adalah sisa penyerapan dari ketuban selama bayi dalam rahim. Setelah bayi mendapatkan asi maka mekonium akan dikeluarkan dari tubuh bayi.
Hari kedua setelah kelahiran
Hari kedua setelah kelahiran bayi masih mengelurkan mekonium sepeti di atas.
Hari ketiga setelah kelahiran
Pada hari ketiga ini biasanya tinja bayi mulai mengalami perubahan karena semakin seringnya bayi menyusu. Warna tinja bayi akan berubah kekuningan atau kehijauan.
Hari ke-4 sampai ke-7
Tinja bayi pada hari ke-4 sampai ke-7 terlihat berbiji-biji dan frekuensi BAB semakin sering bahkan bisa sampai 7 kali sehari. Hal ini normal ya Bunda.
Semakin bertambahnya umur si kecil maka akan membentuk pola BAB yang berbeda-beda. Namun pada umumnya pola BAB bayi semakin sering bisa 2-5 kali dalam sehari hingga umur 6-8 minggu. Bentuk tinjanya normal yaitu berwarna kuning kehijauan, cair dan lunak. Terkadang Bunda bingung dengan kondisi bayi yang sering BAB ini. Namun Bunda jangan khawatir itu normal kog Bun bukan diare. Yang menjadi pertanyaan mengapa bayi baru lahir sering BAB? Ternyata asi ini berfungsi dalam membersihkan sistem pencernaan bayi. Itulah sebabnya bayi menjadi sering BAB. Asi juga sebagai antibodi bayi agar terlindung dari alergi maupun gangguan pencernaan.
Seiring pertumbuhan bayi maka sistem pencernaannya pun semakin sempurna. Maka dari itu setelah bayi berumur sekitar > 7 minggu sampai 6 bulan ( masa asi eksllusif berakhir ) maka pola BAB nya justru menjadi semakin jarang bisa 3 hari sekali sampai seminggu sekali. Bahkan adapula sampai 12 hari lebih tidak BAB. Itu masih normal kok Bun untuk bayi yang masih dalam masa asi ekslusif. Selama tinja bayi lembek dan bayi tidak rewel atau tidak mengalami kesulitan saat mengejan. Semakin jarang bayi BAB maka pencernaannya justru semakin bagus. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan asi terserap oleh bayi secara sempurna. Namun untuk bayi yang meminum susu formula frekuensi BAB justru sering karena beberapa kandungan pada susu formula yang sulit dicerna oleh pencernaan bayi. Lain halnya dengan asi yang sangat mudah diserap oleh bayi sehingga tidak meninggalkan ampas dalam bentuk tinja.
Dengan Bunda mengenal berbagai macam bentuk tinja beserta frekuensinya berdasarkan umur bayi semoga tidak lagi membuat Bunda bingung apakah bayi Bunda mengalami diare atau sembelit? Semoga bermanfaat bagi Bunda yang sedang dalam masa menyusui.
Baca selengkapnya »